Mungkin jika Anda mencurigai sesuatu atau seseorang, namun sebenarnya, cukup sulit untuk mengetahui apakah seseorang itu berbohong atau tidak. Beberapa orang bisa berbohong dengan amat mudah seperti mereka mengatakan hal sebenarnya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui seseorang berbohong atau tidak, bisa dilihat dari bahasa tubuh, seperti tampak gugup, cemas, atau cenderung terus menerus melihat ke arah lain, bukan ke arah mata Anda.
Bicara cepat. Orang yang sedang berbohong biasanya akan berbicara sangat cepat dan dalam kalimat yang pendek agar situasi tersebut segera berlalu.
Mata sering bekedip. Orang yang berbohong biasanya akan lebih sering mengedipkan mata atau menghindari kontak mata, karena kondisi psikisnya yang tampak gugup.
Tertawa berlebihan. Orang yang berbohong biasanya berpura-pura menunjukkan bahwa dia adalah teman yang bisa dipercaya, namun dengan rasa setia kawan yang berlebihan.
Kebingungan. Orang yang berbohong biasanya akan menunjukkan kebingungan saat diajak berbicara, karena ia sekaligus juga memikirkan kesalahannnya di waktu yang sama, sehingga ucapannya menjadi tidak focus atau mengalihkan pembicaraan. Si pembohong juga dapat berpura-pura bingung, agar ia dapat mendengar pendapat orang lain dan menyetujui mereka. Ia juga akan menjadi berbicara mengenai hal yang tidak penting dan mungkin terlalu detail.
Bahasa tubuh yang aneh. Orang yang berbohong biasanya akan memproteksi dirinya, seperti mundur ke belakang, menyilangkan lengan, atau meremas tangan. Bahkan, terkadang ia berperilaku yang sebaliknya, ingin berkata tidak tetapi menganggukkan kepala.
Selalu gugup. Ketika si pembohong tidak siap untuk mengatakan kebohongannya tanpa direncanakan sebelumnya, maka jawabannya akan menjadi tidak tepat dan tampak tidak 'nyambung'.
Mudah tersinggung. Orang yang berbohong menjadi cepat tersinggung, cenderung menutup telepon atau cepat mengalihkan pembicaraan.
Cara bicara yang mudah ditebak. Anda dapat mendengarkan dengan baik cara bicara dan apa yang ia bicarakan, dan Anda dapat menemukan ketidakkonsistenan dalam pembicaraannya.
Sebagai tambahan, berikut bahasa2 tubuh yang mecermnkan sikap seseorang
Bahasa tubuh orang berbohong:
1. Menutup mulut dan berbatuk. Orang secara refleks menutup mulutnya saat berbohong. Berusaha menghentikan mulutnya untuk mengeluarkan kebohongan. Lain lagi jika lawan bicara kita menutup mulut, itu artinya dia pikir kita berbohong.
2. Menyentuh hidung. Menyentuh hidung sebagai bentuk ‘pelesetan’ dari menutup mulut yang menjauh menjadi ke bawah hidung secara halus.
3. Memalingkan pandangan. Orang yang berbohong selalu ingin memalingkan pandangan ke arah lain.
4. Peningkatan kedipan mata. Peningkatan kedipan mata sebagai bentuk rasa gugup dari seseorang yang berbohong.
5. Menggaruk leher. Gerakan ini merupakan respon saraf-saraf di sekitar leher pada saat berbohong akan terasa gatal.
Bahasa tubuh orang tertarik:
1. Meletakan tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan sebuah penerimaan. Biasanya diiringi oleh bahasa lisan, seperti janji dan kekaguman.
2. Mendekat. Jika seseorang tertarik, tanpa sadari dia akan mendekatkan dirinya pada orang yang menarik perhatiannya.
3. Menunjuk dengan kaki. Gerak isyarat ini biasanya terjadi dalam posisi berdiri. Arah kaki dapat menunjukkan ketertarikan seseorang, entah secara seksual, entah dengan ide-ide yang sedang dibicarakan orang tersebut.
4. Kombinasi tatapan dan perubahan pupil mata. Jika seseorang tertarik, tatapannya akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari biasanya.
5. Merapikan rambut. Baik pria maupun wanita, jika bertemu dengan lawan jenis dan merasa tertarik, mereka pasti akan merapikan atau menyentuh bagian rambutnya, bahkan seorang botak.
6. Mengentakkan Kepala. Gerakan ini biasa dilakukan wanita dan dibarengi dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga leher terlihat jelas.
7. Merapikan baju. Bisa berupa merapikan lipatan kerah, lipatan tangan, menarik rok, menggosok sedikit bagian pundak, atau bagian busana lainnya.
Bahasa tubuh orang yang menolak atau marah:
1. Menyilang tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan seseorang berada dalam kondisi tertutup (tidak nyaman) terhadap lingkungan sekitarnya. Saat sedang duduk, isyarat ini seringkali diperkuat dengan menyilangkan kaki atau tungkai.
2. Kombinasi gerakan tangan dan tatapan. Bahasa tubuh seperti ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat dan ketidaksukaannya terhadap seseorang.
Bahasa tubuh orang yang merasa berkuasa:
1. Meletakan kaki di atas meja. Meskipun terbilang kurang sopan, mengangkat kaki menunjukkan penguasaan seseorang atas lingkungannya.
2. Tangan dilipat ke belakang. Biasanya, gerakan isyarat ini dilakukan saat sedang berdiri atau berjalan.
3. Menghembuskan rokok ke atas. Seorang perokok sering kali menunjukkan kekuasaannya dengan cara mengembuskan asap rokoknya ke atas sambil memonyongkan sedikit mulutnya.
Bahasa tubuh orang sedih, kecewa atau stres:
1. Menunduk dan tangannya mengusap kepala bagian belakang.
2. Mengusap jidat. Gerakan ini biasanya didukung dengan raut wajah.
Bahasa tubuh lain dengan gerakan tangan:
1. Memainkan kacamata. Gerakan ini menunjukkan seseorang ingin mengulur-ulur waktu sampai ia merasa nyaman mengambil keputusan.
2. Mengusap dagu. Saat seseorang menempelkan tangan di dagu dan mulai mengusapnya secara perlahan, proses pengambilan keputusan sedang berlangsung. Mirip dengan bahasa tubuh memainkan kacamata, hanya saja dilakukan oleh orang yang tidak berkaca mata.
3. Tangan di pinggang. Gerakan ini menunjukkan keagresifan dan kesiagaan seseorang terhadap lingkungannya.
4. Memasukkan ibu jari ke saku depan. Gerak isyarat ini menunjukkan agrsivitas secara seksual jika terjadi pada dua orang atau lebih dari jenis kelamin yang berbeda. Jika sesama pria melakukan bahasa tubuh ini, ada dua kemungkinan, mereka mengalami kelainan atau akan terjadi perkelahian di antara mereka tak lama lagi.
http://www.facebook.com/notes/ken-setia-kebumen/cek-tanda-kebohongan-lawan-bicara/274750088490;
http://haxims.blogspot.com/2010/03/cara-membaca-pikiran-seseorang-lewat.html
0 comments:
Posting Komentar