"Ingin meningkatkan traffic pengunjung dan popularity web anda secara cepat dan tak terbatas...? ...Serahkan pada saya..., Saya akan melakukannya untuk anda GRATIS...! ...Klik disini-1 dan disini-2"

Minggu, 22 Mei 2011

Ipanel Online, Dibayar Untuk Survey

Pernahkah anda mendengar situs yang bernama iPanel Online? Situs ini berada dalam naungan iPanel Online Market Research Co.,Ltd, didirikan pada tahun 2004, yang merupakan pemasok panel penelitian pasar (survei) yang profesional. Lingkup anggotanya terdiri dari negara-negara seperti: China, Hong Kong, Taiwan, Japan, Indonesia, Singapore, Korea, India, Thailand, Malaysia, Australia, New Zealand, Philippines, Vietnam…dsb. Dengan lingkup anggota ini tentunya iPanel Online bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup dipercaya dan terbukti bukan scam.

Situs ini memberi anda kesempatan untuk mengikuti survey / kuesioner yang berhubungan dengan produk dan jasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Nanti hasil survey ini akan dipergunakan sebagai acuan pasar bagi perusahaan-perusahaan di dunia untuk memasarkan produknya. Ini juga akan membantu perusahaan menciptakan produk dan jasa-jasa baru yang lebih baik. dengan demikian membantu para pengambil keputusan pada perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Anda harus menjadi anggota untuk berpartisipasi di dalam survey. Setiap survei yang anda isi, anda akan mendapatkan poin yang bisa ditukar dengan berbagai hadiah, voucher atau item lainnya.

Data-data yang anda berikan dalam survey atau data pribadi anda akan dirahasiakan sepenuhnya dan hanya dipergunakan untuk kepentingan ipanel online. Informasi pribadi anda akan dijaga oleh sistem, dan tidak akan diungkapkan kepada pihak ketiga.

Anda bisa mendapatkan uang dengan mengikuti survey-survey yang disediakan oleh ipanel online. Setelah mencukupi, uang bisa anda cairkan melalui paypal. Pendaftarannya tidak dikenakan biaya alias gratis.

Bagaimanakah menjadi anggota?

1. Klik disini.
2. Isi formulir data diri kemudian kirim/submit.
3. Cex inbox, email konfirmasi akan dikirimkan kepada anda.
4. Klik “Link” pada “Email Konfirmasi” untuk mengaktifkan account anda.
5. Login ke account anda dan lengkapi informasi pribadi anda

Hal-hal yang perlu anda perhatikan:

1. Isi data diri saat registrasi dengan lengkap karena akan mempengaruhi banyaknya undangan survei yang akan anda terima.
2. Isilah survei dengan jujur dan jangan asal2an. Pengisian survey dengan asal2an bisa menyebabkan anda kena penalty dan akun anda ditutup.
3. Jangan mengulangi survey. Tiap survey hanya bisa diikuti sekali.
4. Untuk menambah poin, ikuti juga survei interaktif yang ada di halaman web ipanelonline.com. Isi survey lebih singkat dan poinnya relatif kecil dibandingkan dari survei undangan, tapi lumayan untuk menambah poin.

Sabtu, 07 Mei 2011

BENARKAH OSAMA BARU SAJA TEWAS?

Gambar: Wakil pimpinan Al Qaida Ayman Al Zawahiri dengan latar belakang kain bermotif lambang negara Israel

oleh Cahyono Adi

Kabar tentang tewasnya Osama bin Laden hari Minggu (1/5) lalu sebenarnya tidak begitu mengejutkan saya. Saya telah lama meyakini bahwa Osama telah dibunuh oleh inteligen Amerika tidak lama setelah Tragedi WTC 2001, dan jenasahnya hanya "diamankan". Kabar tentang kematiannya baru akan ditentukan kemudian demi kepentingan politik tertentu, dan itu terjadi hari Minggu kemarin.

Analisis saya sederhana saja. Osama, seorang yang telah diakui luas sebagai agen CIA, telah "memainkan peran" yang mungkin tidak diinginkannya sebagai dalang Tragedi WTC dan segera menjadi "barang bekas" yang harus dibuang agar tidak menimbulkan bau busuk, alias membocorkan skenario keterlibatannya dengan CIA. Beberapa hari setelah Tragedi WTC Osama melakukan wawancara dengan televisi Al Jazeera yang membantah sebagai pelaku serangan teror atas WTC meski juga tidak menentang aksi tersebut. Selanjutnya statemen-statemen yang keluar dari Osama tidak pernah dalam bentuk siaran langsung, melainkan rekaman-rekaman yang ternyata dibuat dan dikeluarkan oleh SITE, sebuah LSM binaan Mossad dengan pimpinannya seorang yahudi wanita lesbian sebagaimana tokoh LSM International Crisis Center, Sidney Jones, yaitu Rita Kantz. Pada saat itulah sebenarnya Osama telah dibunuh.

Pernyataan-pernyataan resmi Al Qaida selanjutnya dikeluarkan oleh wakil Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri dan jubir Al Qaida Adam Yahiya Gadahn atau dikenal sebagai "Azzam the American". Sebagaimana Osama, baik Zawahiri maupun Azzam adalah agen CIA-Mossad. Dalam rekaman pidato Zawahiri yang ditayangkan Al Jazeera (foto di atas) terlihat ia duduk di dalam ruangan dengan latar belakang kain bermotif gambar bintang Daud, lambang negara Israel. Sementara Azzam belakangan diketahui sebagai seorang yahudi putra seorang gembong zionis Anti Defamation League Amerika.

Pada saat pengumuman kematian Osama kemarin sebenarnya Amerika telah mengeluarkan gambar Osama yang tewas. Namun setelah mendapat kritikan masyarakat bahwa gambar tersebut adalah palsu, pemerintah Amerika langsung menarik gambar tersebut dan menolak sebagai gambar resmi yang dikeluarkan mereka. Lalu keadaan semakin mencurigakan setelah Amerika menyatakan telah menguburkan mayat Osama di dalam laut kurang dari sehari setelah dibunuh, menyelisihi tradisi Islam dan apa yang telah mereka lakukan terhadap mayat dua putra Saddam Hussein yang dikuburkan beberapa hari setelah dibunuh. Pemerintah Amerika tentu juga tidak akan berani mengeluarkan gambar mayat Osama yang sesungguhnya karena dengan cepat akan bisa dianalisis publik sebagai gambar yang dibuat beberapa tahun lalu.

Semua itu hanya semakin mengkonfirmasi bahwa Osama bin Laden telah tewas beberapa tahun yang lalu dan kabar kematiannya kemarin hanya untuk menghidupkan kembali "euforia" perang terorisme yang semakin rendah kredibilitasnya di mata masyarakat seraya menaikkan kembali popularitas Presiden Barack Obama yang semakin merosot.

Berikut ini adalah berita tentang kematian Osama bin Laden tahun 2001 yang diberitakan oleh Pakistan Observer dan Fox News:



BEN LADEN ALREADY DEATH

Fox News – December 26, 2001

Usama bin Laden has died a peaceful death due to an untreated lung complication, the Pakistan Observer reported, citing a Taliban leader who allegedly attended the funeral of the Al Qaeda leader.

“The Coalition troops are engaged in a mad search operation but they would never be able to fulfill their cherished goal of getting Usama alive or dead,” the source said.

Bin Laden, according to the source, was suffering from a serious lung complication and succumbed to the disease in mid-December, in the vicinity of the Tora Bora mountains. The source claimed that bin Laden was laid to rest honorably in his last abode and his grave was made as per his Wahabi belief.

About 30 close associates of bin Laden in Al Qaeda, including his most trusted and personal bodyguards, his family members and some “Taliban friends,” attended the funeral rites. A volley of bullets was also fired to pay final tribute to the “great leader.”

The Taliban source who claims to have seen bin Laden’s face before burial said “he looked pale … but calm, relaxed and confident.”

Asked whether bin Laden had any feelings of remorse before death, the source vehemently said “no.” Instead, he said, bin Laden was proud that he succeeded in his mission of igniting awareness amongst Muslims about hegemonistic designs and conspiracies of “pagans” against Islam. Bin Laden, he said, held the view that the sacrifice of a few hundred people in Afghanistan was nothing, as those who laid their lives in creating an atmosphere of resistance will be adequately rewarded by Almighty Allah.

When asked where bin Laden was buried, the source said, “I am sure that like other places in Tora Bora, that particular place too must have vanished.

DbClix


http://cahyono-adi.blogspot.com/2011/05/benarkah-osama-baru-saja-tewas.html

Jumat, 06 Mei 2011

Siapa di Belakang Perompak Somalia?

©Dina Y. Sulaeman

Rakyat Indonesia hari ini sedang dirudung keprihatinan karena belasan pelautnya tengah disandera pembajak Somalia. Dalam sebuah berita online tentang perompak Somalia, ada seorang komentator yang bertanya, “Mengapa negara-negara Barat mau bersepakat menyerbu Libya, tetapi tidak ada tindakan yang mereka ambil untuk mengamankan Teluk Aden?”

Sungguh sebuah pertanyaan yang kritis. Ya, mengapa perompak Somalia ‘dibiarkan’ sedemikian merajalela? Masa sih AS dan NATO dengan persenjataan mereka yang sangat canggih tak mampu menumpas pembajak laut dari sebuah negara sangat-sangat miskin, Somalia?

Dulu saya pernah menulis mengenai indikasi ‘pembiaran’ perompak Somalia itu, dengan mengutip analisis William Engdahl dari Global Research. Singkatnya begini, AS yang melancarkan serangan ke Yaman dengan alasan ‘mengejar Al Qaeda’, sesungguhnya menghendaki perubahan rezim di sana. Yaman berbatasan dengan Arab Saudi di utara, Laut Merah di Barat, Teluk Aden dan Laut Arab di selatan, di seberang Teluk Aden ada Somalia, Jibouti. Di sebelah Jibouti berderet Eritrea, Sudan, dan Mesir. Dengan demikian, semua negara itu (Arab Saudi, Mesir, Somalia, Jibouti, Eritrea, Sudan, dan Yaman saling berhadapan dengan Selat Mandab (Bab el Mandab) yang super-strategis. Tanker-tanker minyak dari Teluk Persia harus lewat ke Selat Mandab, baru kemudian melewati Kanal Suez, dan menuju Mediterania.
Menurut Engdahl, jika AS punya alasan yang diterima opini publik internasional untuk memiliterisasi Selat Mandab, AS akan punya kartu truf di hadapan Uni Eropa dan China bila mereka ‘berani’ di hadapan AS. Suplai energi China dan Eropa sangat bergantung dari Selat Mandab. Bahkan Selat Mandab bisa dipakai AS untuk menekan Arab Saudi agar tetap melakukan transaksi dalam dollar Amerika (sebagaimana pernah diberitakan media, Arab Saudi dan beberapa negara –termasuk Iran-pernah melontarkan keinginan untuk melakukan transaksi tidak dengan dollar). Engdahl juga menyebutkan adanya informasi dari Washington bahwa ada sumber minyak yang luar biasa besar di Yaman, yang sama sekali belum dieksplorasi.

Engdahl kemudian menyoroti kasus bajak laut Somalia yang membuat kacau di Selat Mandab selama dua tahun terakhir. Pertanyaannya: bagaimana mungkin bajak laut dari Somalia, sebuah negara yang berada di nomor teratas dalam list ‘negara gagal’ (failed state) sampai punya senjata dan logistik yang canggih, sampai-sampai dalam dua tahun terakhir mampu membajak 80 kapal dari berbagai negara? Bahkan pembajak Somalia itu memakai gaya-gaya penjahat di negara maju: menelpon langsung kantor koran Times di Inggris, memberitahukan bahwa mereka sudah membajak. Saat ini, tercatat ada 56 kapal asing yang masih berada dalam ‘tawanan’ pembajak Somalia beserta 800-an awak kapalnya. Selain kapal Indonesia “Sinar Kudus”, ada kapal FV NN Iran yang ditawan sejak 2 Maret 2009 bersama 29 krunya.

Merajalelanya perompak Somalia di Selat Mandab memberi alasan kepada AS untuk menaruh kapal perangnya di sana. Pemerintah Mesir, Sudan, Jibouti, Eritrea, Somalia, Arab Saudi, sudah terkooptasi oleh AS sehingga diperkirakan tidak akan memberikan reaksi negatif bagi militerisasi AS di Selat Mandab. Kini, masih ada satu negara di sekeliling Selat Mandab yang masih perlu ditaklukkan: Yaman.

Pemerintah Yaman memang pro-AS, tapi masalahnya, Presiden Ali Abdullah Saleh tidak cukup kuat untuk mengontrol negaranya, karena itulah dia harus ‘digulingkan’. Aksi-aksi protes di Yaman saat ini, karenanya, sangat bersesuaian dengan keinginan AS.

Analisis Engdahl ini terasa klop dengan laporan dari AFP yang merilis pernyataan dari pejabat Interpol. Menurut mereka, aksi-aksi pembajakan di lepas laut Somalia dikontrol oleh sindikat kriminal, termasuk orang-orang asing (non-Somalia) yang tergiur oleh kesempatan untuk mendapatkan uang tebusan multi-juta dollar. Para pembajak itu memiliki senjata-senjata dan alat pendeteksi yang sangat canggih sehingga mereka mampu melakukan pembajakan di perairan dengan jarak yang sangat jauh, bahkan mencapai 1.200 nautical mil (=1380,935 mil) di lepas pantai Somalia. Mick Palmer, pejabat Interpol dari Australia, menyatakan bahwa ada bukti yang jelas, yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kecanggihan perlengkapan yang dimiliki para pembajak. “Jadi mereka mendapatkan bantuan yang sangat canggih dalam mendeteksi keberadaan kapal-kapal perdagangan besar,” kata Palmer.

Tak heran bila Jean-Michel Louboutin, direktur eksekutif kepolisian di Interpol yang berbasis di Prancis menegaskan, “Ini adalah kejahatan yang terorganisasi.”

Lebih jauh lagi, pejabat Interpol itu menjelaskan bahwa pembajak laut Somalia sebenarnya hanya mendapatkan sebagian kecil dari uang tebusan. Rata-rata, setiap dua juta dollar yang mereka dapatkan sebagai uang tebusan, hanya 10.000 dollar yang masuk ke kantong mereka. Sisanya, masuk ke kantong sindikat kriminal. Setengah juta dollar akan diambil oleh orang yang menghantarkan tebusan (biasanya diantarkan dengan helikopter yang mendarat di atas kapal yang dibajak), dan setengah juta dollar lagi diambil oleh negosiator.

Dengan tegas Palmer menyatakan, “Ini adalah sebuah industri besar. Besar sekali uang yang bisa dihasilkan dari pembajakan. Tetapi, para pembajak itu sendiri, banyak di antara mereka adalah remaja miskin, hanya mendapat sebagian kecil saja dari uang itu.”

Jadi, bila kita kembali ke pertanyaan yang diajukan komentator di atas, setelah membaca uraian artikel ini, menurut Anda, apa jawabannya?[]

DbClix


http://dinasulaeman.wordpress.com/2011/04/12/perompak-dari-somalia/

Rabu, 04 Mei 2011

Jendral Soedirman, Ustadz dan Panglima Shalih

PAK DIRMAN, SEORANG JENDRAL DAN SEKALIGUS USTAZD
SEORANG PEJUANG SEJATI MEMBELA KEBENARAN DAN MELAWAN KEZALIMAN
HIDUPNYA HANYA BERJUANG, DAN BERJUANG, BAHKAN TANPA SEMPAT MENIKMATI HASIL PERJUANGANNYA.

Ada sebuah kenyataan dibalik seorang Panglima Besar Pertama, Jendral Soedirman yang selama ini seolah ditutup-tutupi, kalau tidak mau dibilang diusahakan untuk dihilangkan. Namun, sepandai pandainya tupai melompat, suatu waktu pasti terpeleset juga.

Selama ini yang kita kenal hanya JENDRAL SOEDIRMAN saja, sementara sebagai USTADZ SOEDIRMAN dilupakan, ataukah malah mungkin sengaja dihilangkan?
Kita diajarkan di sekolah bahwa Jendral Soedirman berperang dengan TAKTIK GERILYA, tapi mengapa seruan JIHAD FI SABILILLAH JENDRAL SOEDIRMAN tak pernah kita dengarkan?

Panglima Besar Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh penting yang pernah dimiliki negeri ini. Dia pejuang dan pemimpin teladan bangsa.
Pribadinya teguh pada prinsip, keyakinan dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya.

Sudirman lahir dari keluarga petani kecil, di desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 24 Januari 1916. Ayahnya seorang mandor tebut pada pabrik gula di Purwokerto. Sejak bayi Soedirman diangkat anak oleh asisten wedana (camat) di Rembang, R. Tjokrosunaryo.
Sebelum memasuki dunia kemiliteran, Sudirman berlatar belakang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan aktif kepanduan Hizbul Wathan.

Panglima Besar Jendral Soedirman, Pejuang kemerdekaan yang mengobarkan semangat jihad, perlawanan terhadap kezaliman, membekali dirinya dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang dalam, sebelum terjun dalam dunia militer untuk seterusnya aktif dalam aksi-aksi perlawanan dalam mempertahankan kemerdekaan negeri. Mengawali karir militernya sebagai seorang dai muda yang giat berdakwah di era 1936-1942 di daerah Cilacap dan Banyumas. Hingga pada masa itu Soedirman adalah dai masyhur yang dicintai masyarakat.


Kisah Perjalanan Hidup

Dikisahkan, sekitar 50 km dari Kota Purbalingga, ada seorang ulama bernama Kyai Haji Busyro Syuhada. Sang ulama memiliki sebuah pesantren di desa Binorong, Banjarnegara. Selain dikenal sebagai ulama, Kyai Busyro juga seorang pendekar pencak silat (ketika itu istilahnya pencak ragawi dan batin).

Sebagaimana umumnya pesantren, para santri diajarkan ilmu agama dan beladiri pencak. Pencak silatnya dikenal dengan nama Aliran Banjaran yang intinya memadukan ilmu batin dan ilmu dhohir. Dikemudian hari pencak silat yang dirintis Kyai Busyro Syuhada menjadi cikal bakal perguruan silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah

Suatu hari, Sudirman berkunjung ke pesantren Kyai Busyro di Banjarnegara. Dia bermaksud silaturrahmi. Saat itu Sudirman masih menjalankan pekerjaan sebagai guru di Cilacap. Pada pertemuan itu, tiba-tiba saja Kyai Busyro menangkap suatu firasat saat berhadapan dengan Sudirman.

Kyai Busyro menyarankan agar Sudirman tinggal sementara waktu di pesantren. Dia ingin agar Sudirman mau menjadi muridnya. Kyai Busyro tidak menjelaskan alasan sesungguhnya.
Tentu saja Sudirman terkejut mendengar saran Kyai Busyro Syuhada. Tetapi dia menyambut dengan antusias. Bagaimanapun juga, saran dan nasehat seorang ulama tentu baik dan pasti ada alasan-alasan khusus yang tidak dapat diungkapkan.

Selanjutnya Sudirman nyantri di pesantren asuhan Kyai Busyro Syuhada.
Saat itu usia Sudirman sekitar 25 tahun. Selama menjadi santri, Sudirman diperlakukan khusus oleh Kyai Busyro. Bahkan terkesan diistimewakan.
Sangat meneladani kehidupan Rasulullah, yang mengajarkan kesederhaan dan kebersahajaan. Sehingga perlakuan khusus dari jamaah pengajian yang rutin diikutinya, dianggap terlalu berlebihan dan ditolaknya dengan halus. Namun nampaknya pak Kiai sangat ingin memberikan yang terbaik untuk Sudirman. Semua keperluan Sudirman menyangkut urusan apa saja, termasuk urusan makan dan minum selalu disiapkan.
Kyai Busyro sengaja menyediakan seorang pelayan khusus untuk murid spesialnya itu. Pelayan itu masih keponakan Kyai Busyro sendiri yang bernama Amrullah. Saat itu usia Amrullah lebih muda 5 tahun dibandingkan Sudirman.

Namun demikian, Sudirman diharuskan berpuasa dan saat tengah malam melakukan shalat sunnah secara rutin,meskipun dalam keadaan berpuasa, Sudirman diperintahkan melakukan pekerjaan keras memotong beberapa pohon yang ada di dekat pesantren. Batang-batang pohon itu kemudian diseretnya. Lalu dimasukkan ke dalam kolam atau empang. Pekerjaan itu dilakukan sendirian tanpa dibantu siapapun. Setelah matahari terbenam, batang pohon itu harus dikeluarkan lagi dari kolam.Saat Sudirman berbuka puasa dan sahur, Amrullah lah yang bertugas menyediakan makanan dan minuman.

Di samping itu, Kyai Busyro juga memberi amalan zikir atau hizib khusus kepada Sudirman untuk dibaca setiap harinya. Secara hampir bersamaan, hizib ini juga diamalkan Amrullah (kelak Amrullah menjadi ulama di Wonosobo, Jawa Tengah).

Pada tahun 1942, Kyai Busyro meninggal dunia. Melihat kenyataan itu, Sudirman memutuskan kembali ke kampung halamannya di Purbalingga. Namun tidak berapa lama kemudian balatentara Jepang mulai menjajah Indonesia.

Kemudian dia mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi,

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia.

Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.

Seorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.

'Jangan kamu kira bahwa orang2 yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rizki.' [Qs.3 Ali Imran:169]

Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW:

“Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”

Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Terkenal dengan Tandu-nya.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya.
Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Semua para prajuritnya selalu mengenang Jendral Soedirman sebagai :
Sosok eorang jenderal yang shalih, senantiasa memanfaatkan momentum perjuangan dalam rangka menegakkan kemerdekaan sebagai bagian dari wujud pelaksanaan jihad fi sabilillah. Dan bosan-bosan ini ia tanamkan kepada para anak buahnya, bahwa mereka yang gugur dalam perang ini tidaklah mati sia-sia, melainkan gugur sebagai syuhada.

Untuk menyebarluaskan semangat perjuangan jihad tersebut, baik di kalangan tentara atau pun seluruh rakyat Indonesia, Jenderal besar ini menyebarkan pamflet atau selebaran yang berisikan seruan kepada seluruh rakyat dan tentara untuk terus berjuang melawan Belanda dengan mengutip salah satu hadits Nabi. “Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”

Pejuang sejati tidak boleh takut mati.

Perang gerilya yang dilakukan, tak luput dari mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Sewaktu berada di desa Karangnongko, setelah sebelumnya menetap di desa Sukarame, Panglima Besar Soedirman yang memiliki naluri seorang pejuang, menganggap desa tersebut tidak aman bagi keselamatan pasukannya. Maka beliau pun mengambil keputusan untuk meninggalkan desa dengan taktik penyamaran, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah besarta para sahabatnya saat akan berhijrah.

Setelah shalat subuh, Pak Dirman yang memiliki nama samaran Pak De dengan beberapa pengawal pergi menuju hutan. Mantel yang biasa dipakai olehnya ditinggal dalam rumah di desa itu, termasuk beberapa anggota rombongan yang terdiri dari Suparjo Rustam dan Heru Kesser. Pagi harinya Heru Kesser segera mengenakan mantel tersebut dan bersama Suparjo Rustam berjalan menuju arah selatan, sampai pada sebuah rumah barulah mantel tersebut dilepas dan mereka berdua bersama beberapa orang secara hati-hati pergi menyusul Soedirman. Dan sore harinya pasukan Belanda dengan pesawat pemburunya memborbardir rumah yang sempat disinggahi Heru Kesser dan Suparjo Rustam, dan ini membuktikan betapa seorang Panglima sekaligus dai ini begitu menguasai taktik dan sejarah perjuangan dalam Islam.

Beliau – dalam keadaan sakit parah, paru2 tinggal sebelah – tetap memaksakan diri bergerilya melawan Belanda. Bukan materi yang beliau kejar, bukan gaji besar, bukan fasilitas. Beliau bahkan tidak digaji. Presiden dan Perdana Menteri sudah ditangkap Belanda dalam Agresi Militer (Aksi Polisionil) Belanda ke-2. Beliau menjual perhiasan istrinya untuk modal perjuangan, berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yang sangat berat, dibayang-bayangi pengejaran tentara Belanda lewat darat dan udara.

Pak Dirman -dalam keadaan sakit parah digerogoti TBC & paru2 tinggal satu- memimpin perang gerilya dari atas tandu.
Bersama para gerilyawan yang beliau pimpin, berjuang keluar masuk hutan naik turun gunung demi memerdekakan kita anak cucu mereka.
Berjuang dengan persenjataan seadanya, melawan musuh yang memiliki persenjataan modern didukung kekuatan laut dan udara.
Gerilya berdasar kepada taktik hit and run, dan subhanalalh ini ampuh untuk merontokkan moral Belanda.

Jendral Soedirman Bergerilya dan berbaur dengan Rakyat

Di tengah kondisi kesehatan beliau yg makin mengkhawatirkan itu, banyak pihak yang menyarankan agar beliau berhenti bergerilya, namun semangat juang beliau tidak dapat dipatahkan oleh siapapun juga. (mirip seperti Cut Nya Din ). Beliau terus gigih berjuang, tidak mempedulikan lagi keselamatan dirinya. Bagi beliau, lebih baik hancur dan mati daripada tetap dijajah oleh musuh.

Berkat perjuangan yang tak kenal menyerah itulah, Belanda kewalahan secara militer. Kekuatan gerilya Pak Dirman nyata-nyata luar biasa, walau dengan peralatan tempur seadanya. Belanda hanya mampu menguasai perkotaan, sedangkan di luar itu, sudah masuk wilayah gerilya tentara dan pejuang kita. Di sisi lain, tekanan diplomatis terhadap Belanda juga bertubi2, karena dunia internasional melihat bahwa dengan eksistensi TNI yang ditunjukkan oleh Pak Dirman membuktikan bahwa Republik Indonesia itu ada, dan bukan sekedar kumpulan gerombolan ekstrimis seperti yang santer dipropagandakan Belanda.

Akhirnya, Belanda pun benar2 angkat tangan, dan terpaksa mengajak RI untuk berunding kembali. Perjanjian Roem Royen pun terwujud pada tanggal 7 Mei 1949, dimana Indonesia dan Belanda sepakat untuk mengakhiri permusuhan. Presiden pun telah dibebaskan oleh Belanda dan dikembalikan ke ibukota negara, waktu itu masih Yogyakarta. Namun ini masih belum final dan Pak Dirman tetap belum yakin dengan hasil perjanjian itu. Beliau tetap bersikeras melanjutkan perjuangan sampai seluruh tentara Belanda benar-benar hengkang dari tanah air.

Akhirnya Sri Sultan Hamengkubuwono IX meminta kepada Kolonel Gatot Soebroto untuk menulis surat kepada Pak Dirman agar bersedia kembali ke ibukota.

Berikut adalah penggalan surat Kolonel Gatot Soebroto yang meminta Pak Dirman untuk berhenti bergerilya dan beristirahat (di-EYD-kan):

“…tidak asing lagi bagi saya, tentu saya juga mempunyai pendirian begitu. Semua-semuanya Tuhan yang menentukan, tetapi sebagai manusia diharuskan ikhtiar. Begitu pula dengan keadaan adikku, karena kesehatannya terganggu harus ikhtiar, mengaso sungguh-sungguh, jangan mengalih apa-apa. Laat alles waaien. Ini bukan supaya jangan mati konyol, tetapi supaya cita-cita adik tercapai. Meskipun buah-buahnya kita tidak turut memetik, melihat pohonnya subur, kita merasa gembira dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Yang Maha Kuasa.
Ini kali saya selaku Saudara tua dari adik minta ditaati…”

Pak Dirman pun akhirnya luluh. Bagaimanapun, perjuangan adalah jalan beliau, dan kini beliau menyadari, bahwa hasil perjuangan itu sudah mendekati akhirnya.
Sebagai persiapan pulangnya Pak Dirman ke ibukota, Sri Sultan pun mengirimkan pakaian kebesaran. Namun dengan halus dan bijaksana, kiriman itu beliau tolak. Pak Dirman memilih datang sebagaimana adanya sebagaimana ketika meninggalkan ibukota untuk bergerilya, dengan segala kekurangan dan penderitaan.
Beliau datang dengan tandu, dikawal banyak sekali anak buah beliau yang mencintai beliau. Setibanya di Gedung Agung, Presiden Soekarno langsung menyambut dan merangkul beliau.

Bung Karno kembali bisa merangkul dengan penuh sayang ke Pak Dirman yang akhirnya tiba kembali di ibukota negara setelah berbulan2 bergerilya keluar masuk hutan. Bung Karno sendiri tidak tahan melihat kondisi Pak Dirman yang tampak kurus dan sangat lusuh…

Perundingan pun berlanjut kepada Konferensi Meja Bundar. Puncaknya, tidak lama berselang, Belanda terpaksa mengakui kedaulatan RI pada tanggal 27 Desember 1949, dan benar-benar hengkang dari ibu pertiwi. Pengakuan Kedaulatan RI oleh Belanda, 27 Desember 1949, yang merupakan hasil jerih payah perjuangan Pak Dirman.

Barangkali sosok sehebat Pak Dirman ini, sepertinya memang ditakdirkan hanya untuk berjuang, untuk membuka jalan lapang bagi kemerdekaan sebuah negeri, bukan untuk menikmati kemerdekaan yang telah beliau perjuangkan. Akhirnya Beliau wafat sebagai akibat penyakit yang kian parah. yaitu pada tanggal 29 Januari 1950, hanya berselang 1 bulan setelah pengakuan kedaulatan RI.
Pemakaman Pak Dirman, 29 Januari 1950, hanya 1 bulan berselang setelah Pengakuan Kedaulatan RI

DbClix


sumber bacaan :
dimasanarky.blogspot.com
https://alrezamittariq.wordpress.com/2010/08/20/j

Deni Shidqi Khaerudini
Master Scholar
Department of Materials and Design
Faculty of Mechanical and Manufacturing Engineering
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM)
86400 Parit Raja, Batu Pahat
Johor, Malaysia

Manuskrip Ulama Nusantara Dijarah Penjajah

Sejak abad pertama Hijriyah, sahabat Nabi saw sudah melakukan penelitian terhadap naskah al-Qur’an sebelum dikodifikasikan. Para ulama hadits juga menetapkan sistem hak cipta buku, catatan kehadiran siswa, tata cara penulisan teks, metode periwayatan, sistem perbandingan antar teks dan banyak lagi. Ini mengharuskan para perawi dan pencatat hadits melakukan penelitian terhadap tulisan yang mereka temukan. Hingga kini, Studi Ilmu Hadits memiliki cabang rusum at tahdits yang menganalisa sistem filologi ilmu hadits sejak abad pertama Hijriyah dan periode berikutnya (Tesis Magister Dr M Luthfi Fathullah di University of Jordan tentang Filologi Hadits).

Karenanya, salah besar, jika menganggap Islam tak memiliki tradisi ilmu filologi. Seolah-olah ilmu ini dikembangkan Barat, khususnya antropolog dan arkeolog Belanda seperti Scouck Hurgronje. Filologi adalah ilmu yang mempelajari tentang naskah, khususnya naskah-naskah kuno. Islam memiliki tradisi ini, tapi tidak menyebut Ilmu Filologi. Hanya Islam yang melahirkan peradaban lengkap dengan ilmu pengetahuan yang melingkuinya.

Buktinya tradisi menulis di kalangan ulama sejak abad pertama Hijriyah hingga kini tetap terjalin. Ketika Islam masuk ke Nusantara, para ulama juga menuangkan pemikiran dengan menulis. Tulisan tangan asli para ulama yang disebut manuskrip, merupakan bukti sejarah perkembangan Islam di kawasan ini. Untuk mengetahui peran manuskrip Islam di Nusantara dalam penyebaran Islam, Dwi Hardianto dan Arief Kamaluddin dari Sabili mewawancarai Dr H Uka Tjandrasasmita. Arkeolog Islam senior yang dimiliki bangsa ini menerima di rumahnya, kawasan Semplak, Kota Bogor, Kamis (19/6). Berikut petikannya:

Apa saja karya ulama di Nusantara yang masuk kategori manuskrip?

Yang dimaksud manuskrip adalah tulisan tangan asli yang berumur minimal 50 tahun dan punya arti penting bagi peradaban, sejarah, kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Di Indonesia ada tiga jenis manuskrip Islam. Pertama, manuskrip berbahasa dan tulisan Arab. Kedua, manuskrip Jawi yakni, naskah yang ditulis dengan huruf Arab tapi berbahasa Melayu. Agar sesuai dengan aksen Melayu diberi beberapa tambahan vonim. Ketiga, manuskrip Pegon yakni, naskah yang ditulis dengan huruf Arab tapi menggunakan bahasa daerah seperti, bahasa Jawa, Sunda, Bugis, Buton, Banjar, Aceh dan lainnya.

Contoh manuskrip Islam yang berpengaruh di Nusantara?

Di Aceh, pada abad 16–17 terdapat cukup banyak penulis manuskrip. Misalnya, Hamzah Fansuri, yang dikenal sebagai tokoh sufi ternama pada masanya. Kemudian ada Syekh Nuruddin ar-Raniri alias Syeikh Nuruddin Muhammad ibnu ‘Ali ibnu Hasanji ibnu Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi. Ia dikenal sebagai ulama yang juga bertugas menjadi Qadhi al-Malik al-Adil dan Mufti Muaddam di Kesultanan Aceh pada kepemimpinan Sultan Iskandar Tsani abad 16. Salah satu karyanya yang terkenal berjudul ”Bustanul Salatin.” Syeikh Abdul Rauf al-Singkili yang juga ditetapkan sebagai Mufti dan Qadhi Malik al-Adil di Kesultanan Aceh selama periode empat orang ratu, juga banyak menulis naskah-naskah keislaman.

Karya-karya mereka tidak hanya berkembang di Aceh, tapi juga berkembang seluruh Sumatera, Semenanjung Malaka sampai ke Thailand Selatan. Karya-karya mereka juga mempengaruhi pemikiran dan awal peradaban Islam di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, kepulauan Maluku, Buton hingga Papua. Sehingga di daerah itu juga terdapat peninggalan karya ulama Aceh ini. Perkembangan selanjutnya, memunculkan karya keislaman di daerah lain seperti, Kitab Sabilal Muhtadin karya Syekh al Banjari di Banjarmasin. Di Palembang juga ada. Di Banten ada Syekh al Bantani yang juga menulis banyak manuskrip. Semua manuskrip ini menjadi rujukan umat dan penguasa saat itu.

Manuskrip Islam tertua di Nusantara?

Manuskrip Islam tertua di kepulauan Nusantara ditemukan di Terengganu, Malaysia. Manuskrip ini bernama Batu Bersurat yang dibuat tahun 1303 (abad 14). Tulisan ini menyatakan tentang penyebaran dan para pemeluk Islam pada saat itu. Manuskrip ini sudah diteliti oleh oleh ahli-ahli Sejarah dan Arkeolog Islam di Malaysia seperti Prof Naquib Alatas dan lainnya, semua menyimpulkan manuskrip ini sebagai yang tertua di Asia Tenggara.

Yang kedua, masih di abad 14, pada tahun 1310, ditemukan syair tentang keislaman yang ditulis dalam bahasa Melayu dengan huruf Jawi di Minya’ Tujoh, Aceh. Karenanya para pakar sepakat bahwa perkembangan karya ulama yang ditulis dengan huruf Jawi sudah berkembang pada Abad 14 pada massa Kekhalifahan Samudra Pasai dan Kekhalifahan Islam lain di Semenanjung Malaka. Pada usai yang lebih muda pada abad 16–17, di daerah lain juga ditemukan mansukrip seperti, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Melayu, Hikayat Aceh, Hikayat Hasanuddin, Babat Tana Jawi, Babad Cirebon, Babat Banten, Carita Purwaka Caruban Nagari. Di Nusa Tenggara ditemukan Syair Kerajaan Bima, Bo’Sangaji Kai Catatan Kerajaan Bima. Dari Maluku ada Hikayat Hitu. Di Sulawesi ada Hikayat Goa, Hikayat Wajo dan lainnya.

Manuskrip berhuruf Pegon misalnya karya siapa?

Umumnya ditemukan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Tatar Pasundan. Karya tertua berhuruf Pegon misalnya, karya Sunan Bonang atau Syekh al Barri yang berjudul Wukuf Sunan Bonang. Karya yang ditulis pada abad 16 ini menggunakan bahasa Jawa pertengahan bercampur dengan bahasa Arab. Manuskrip ini merupakan terjemahan sekaligus interpretasi dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam al-Ghazzali. Manuskrip ini ditemukan di Tuban, Jawa Timur. Dalam karyanya, Sunan Bonang menulis, “Naskah ini dulu digunakan oleh para Waliallah dan para ulama, kemudian saya terjemahkan dan untuk para mitran (kawan-kawan) seperjuangan dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa.” Karya ini merupakan contoh bahwa pada abad 16, sebagai masa pertumbuhan kerajaan Islam di Nusantara, dalam waktu yang sama juga berkembang karya para ulama yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Nusantara.

Manuskrip-manuskrip itu berada di mana?

Sebagian besar berada di Belanda, tepatnya di Universitas Leiden. Pada masa VOC dan penjajahan Belanda, mereka melakukan pengumpulan, kemudian melakukan pencurian dan penjarahan terhadap manuskrip-manuskrip Islam klasik untuk kepentingan mereka. Di antaranya, untuk melanggengkan penjajahan dan menghilangkan jejak peradaban Islam dari sumbernya aslinya di Timur Tengah. Dengan dirampasnya karya-karya para ulama, umat Islam di Nusantara menjadi kehilangan sumber otentik perkembangan Islam. Inilah yang menyebabkan penjajahan berlangsung hingga ratusan tahun.

Perbandingan manuskrip Islam yang ada di Indonesia dan Belanda?

Manuskrip dengan huruf Jawi dan bahasa Melayu yang ada di Perpustakaan Nasional Jakarta hanya sekitar 1.000 naskah. Yang lainnya, yang menggunakan huruf Arab atau bahasa Arab jumlahnya lebih sedikit. Sementara di Belanda, manuskrip Islam asal Indonesia yang ditulis dengan bahasa Jawi mencapai lebih dari 5.000 naskah. Belum lagi manuskrip yang ditulis dengan huruf Pegon atau huruf Arab dan bahasa Arab, jumlahnya jauh lebih banyak. Mereka melakukan pengumpulan kemudian diangkut ke Belanda dari seluruh daerah di Indonesia. Saya ke Leiden tahun 2006 dan melihat karya asli Sunan Bonang, ar Raniri, Hikayat Aceh, Hikayat Melayu, Babat Tana Jawi dan lainnya. Di Indonesia hanya ada kopiannya saja.

Manuskrip Islam yang ada di Belanda bisa diambil lagi tidak?

Mengembalikan secara fisik sekarang ini gampang-gampang susah, karena terkait bentuk fisik yang sudah berumur ratusan tahun sehingga banyak bagian yang rawan rusak jika disentuh. Memang sudah ada Konvensi Internasional tentang benda-benda cagar budaya termasuk manuskrip dari suatu negara harus dikembalikan pada negara yang bersangkutan. Caranya dengan melakukan perundingan bilateral antar negara yang bersangkutan.

Contoh manuskrip yang sudah dikembalikan secara fisik ke Indonesia adalah Kitab Negara Kertagama. Kitab ini diambil Belanda pada saat perang Lombok. Contoh lain adalah Arca Pradnya Paramitha dari zaman Singasari yang paling bagus juga sudah dikembalikan. Pelana kuda Pangeran Diponegoro juga sudah dikembalikan ke tanah air oleh Belanda, termasuk satu peti cincin dan emas berlian dari Lombok juga sudah kembali. Jika pengembalian secara fisik riskan rusak, pemerintah bisa melakukan upaya dokumentasi dengan microfilm secara digital.

Bagaimana cara menyelamatkan manuskrip Islam yang ada di Indonesia agar tidak rusak?

Perpustakaan Nasional sudah melakukan dokumetasi sebagian dengan merekam dalam microfilm. Saat terjadi tsunami di Aceh, juga banyak naskah-naskah asli Aceh yang hilang. Karenanya, saat ini dilakukan upaya dokumentasi menggunakan microfilm digital terhadap naskah-naskah yang tersisa. Untungnya, di sebuah Pesantren di Kawasan Tanobe, NAD, masih tersimpan 2.000 lebih naskah klasik dari abad 13 sampai 19 karya ulama-ulama Aceh, dan Timur Tengah.

Untuk proses penyelamatan ini, seharusnya dilakukan oleh Pemda setempat. Jika tak sanggup bisa melakukan kerjasama dengan lembaga- universitas. Di Jawa Barat, sudah mulai dilakukan katalogus naskah-naskah klasik sejak zaman batu sampai abad 19 yang berbahasa Sunda atau bahasa lainnya yang ada di berbagai negara. Dikumpulkan, di katalogus, di buat microfilm-nya dan bisa dipelajari kembali saat ini. Malaysia juga sudah membuatnya, demikian juga dengan Sulawesi Selatan. Harus ada gerakan penyelamatan manuskrip kuno, termasuk manuskrip Islam secara nasional.

Apa sebenarnya fungsi manuskrip Islam ini?

Pertama, naskah-naskah ini mengandung informasi yang sangat lengkap tentang peradaban Islam dalam arti lengkap, sehingga bermanfaat untuk menjaga kesinambungan peradaban Islam. Kedua, berisi kajian keagamaan yang bersumber dari karya para sahabat di masa Rasul, sehingga bermanfaat untuk menjaga dan mengembangkan otentisitas ajaran Islam di masa mendatang. Ketiga, berisi tentang seluk beluk pemerintahan pada saat itu, sehingga bermanfaat untuk mengkaji model pemerintahan yang tepat menurut Islam. Keempat, berisi struktur sosial masyarakat dan model perekonomian yang berlaku saat itu, sehingga bermanfaat untuk mengkaji model pembangunan ekonomi yang tepat pada saat ini. Kelima, berisi adat kebiasaan, hukum dan teknologi yang berkembang saat itu. Keenam, bersisi tentang obat-obatan yang digunakan saat itu dan lainnya. Sehingga saat ini mulai dikembangkan lagi model pengobatan tradisional yang bersumber dari ajaran Islam atau tradisi pada masa Rasulullah.

Apa maksudnya para ulama saat itu menulis karyanya dengan huruf Jawi, bahasa Melayu atau bahasa daerah?

Ini sebagai bukti bahwa penyebaran Islam di Nusantara dilakukan secara bertahap. Ada proses pentahapan yang sistematis sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial. Para ulama tidak langsung menggunakan bahasa dan tulisan Arab yang belum dikenal masyarakat. Hamzah Fansuri menulis, ”Aku menerjemahkan kitab-kitab dari Bahasa Arab dan Persia ke dalam bahasa Jawi, karena masyarakat tidak mengerti bahasa Arab dan Persia.”

Tapi, untuk pemakaman, sejak tahun 1297 H atau 96 H (abad 13) orang Islam, ulama atau pemimpin Islam saat itu sudah menggunakan bahasa dan tulisan Arab untuk menulis di batu nisannya. Tapi di manuskrip dan karya-karya tulis lainnya sampai Abad 16 masih menggunakan tulisan Jawi atau Pegon dengan bahasa Melayu atau bahasa daerah setempat. Tapi setelah memasuki Abad 17, mulai banyak karya ulama yang menggunakan bahasa dan tulisan Arab, di samping bahasa Melayu. Pada Abad ini juga mulai banyak karya-karya terjemahan dari Timur Tengah. Ini memang strategi penyebaran Islam pada saat itu, sehingga karya para ulama ini bisa dibaca oleh masyarakat umum dan Islam pun cepat menyebar di seluruh Nusantara.

Jadi, pada saat itu, ulama merupakan orang pilihan yang paling canggih?

Betul. Saat itu mereka menjadi sosok paling canggih, bisa melakukan pendekatan budaya, sosiologis dan atropologis untuk menyebarkan Islam di Nusantara. Saya bisa katakan, pengislaman di kawasan ini sesuai dengan konsep surat al-Baqarah: 256. Saat itu, ulama juga melakukan pendekatan bertahap dan gradual. Sehingga, jika dinilai dengan ilmu pendidikan, apa yang diterapkan oleh para ulama dan para wali pada abad 13 -17 itu sangat luar biasa.

Coba lihat, surat al-Baqarah ayat 1–2, ayat ini tidak tiba-tiba memerintahkan umat Islam untuk shalat, puasa, zakat, tapi didahului dengan memberikan pemahaman terlebih dulu. Setelah mereka paham baru diberi perintah untuk menjalankan kewajiban. Inilah yang dilakukan oleh para ulama dan wali abad 13–17 dalam menyebarkan Islam di Nusantra. Al Qur’an itu sungguh sangat luar biasa, Allah SWT itu ”Maha Pendidik.”

Proses Islamisasi melalui penaskahan juga gradual, ya?

Sangat gradual, melalui proses pentahapan yang sangat cermat dan matang. Coba, perhatikan, sejak Abad 13 sampai 16, naskah-naskah Islam semuanya masih ditulis dalam bahasa Melayu, bahasa daerah setempat dengan tulisan huruf Jawi atau Pegon. Proses ini berakhir ketika memasuki Abad 17. Berapa abad coba, proses tarbiyahnya (pendidikan) dan penanaman nilai-nilai Islam?

Jadi pada Abad 13 peradaban di Nusantara sudah Islam?

Oh ya jelas, pada saat itu sudah ada Kesultanan Samudra Pasai sebagai Kasultanan Islam pertama di Asia Tenggara. Memang, pada saat itu, belum seluruh penduduk Nusantara memeluk Islam, tapi proses penyebaran Islam sudah berjalan. Dan, jauh sebelum berdirinya Samudera Pasai sudah banyak penyebar-penyebar Islam datang ke Nusantara secara individu. Dari Samudera Pasai timbul Malaka, setelah itu Malaka berhubungan dengan Jawa dan seluruh pulau di Nusantara. Timbulah kerajaan Demak, Cirebon, Kesultanan Makassar, Ternate, Tidore dan seterusnya.

Secara politik, kapan Nusantara menjadi negeri Islam secara keseluruhan?

Menjadi Islam keseluruhan pada abad 17, karena pada saat itu semua pemimpin dan tokoh masyarakat di kepulauan Nusantara sudah memeluk Islam. Dari catatan sejarah, pemimpin masyarakat yang paling akhir memeluk Islam adalah Gowa Tallo. Ini terjadi pada tahun 1605 bertepatan dengan abad 17. Pada saat itu, VOC memang sudah masuk ke sebagian wilayah Nusantara tapi belum bisa mencengkeramkan pengaruh dan kekuasaannya. VOC pertama kali datang ke Nusantara pada tahun 1596 dengan mendarat di Banten.(sabili)

DbClix

Sai Baba: Manusia Suci atau Manusia Busuk?

Sekitar dua tahun lalu saya ditunjukkan oleh seorang teman gambar Sei Baba. Teman saya itu, seorang WNI keturunan pengagum Sei Baba, kemudian menjelaskan kepada saya panjang lebar berbagai keajaiban dan kebajikan yang telah dilakukan Sei Baba. Namun bagi saya saat itu hanya ada satu kesimpulan: manusia tidak waras yang memamerkan kekayaannya di tengah-tengah masyarakat miskin.

Gambar yang ditunjukkan teman saya itu menunjukkan Sei Baba tengah duduk di tengah-tengah pengagumnya masyarakat India yang rata-rata adalah penduduk miskin. Kedua kaki Sei Baba mengenakan sendal emas bertahtakan berlian.

Sejak menjadi peminat "teori konspirasi" saya selalu berusaha berfikiran terbalik dibanding penilaian masyarakat umum, khususnya terhadap berbagai "peristiwa besar" atau sosok "manusia besar". Bagi saya sebagian besar "peristiwa besar" dan "manusia besar" yang ditetapkan oleh sejarahwan maupun media massa "mapan" adalah sebuah penipuan. Dan di balik itu semua, lagi-lagi ada yahudi di belakangnya, untuk memperbodoh dan mengeksploitasi orang-orang non-yahudi agar lebih mudah dikuasai.

Saya telah mengetahui bahwa Mahatma Gandhi adalah seorang pengidap kelainan seks yang berhubungan dengan seorang atlet laki-laki Jerman keturunan yahudi, juga dengan seorang keponakannya sendiri yang masih kecil selama bertahun-tahun. Saya telah mengetahui bahwa Marthin Luther King adalah seorang maniak seks, plagiator, dan penganut komunisme yang fanatik. Saya juga mengetahui bahwa Nelson Mandela hanyalah boneka dari orang-orang komunis yahudi Afrika Selatan. Saya pun tahu, Sei Baba adalah seorang manusia busuk.

"Sai Baba tidak lain adalah seorang mafia, menipu masyarakat dan menjadikan dirinya kaya raya," kata Basava Premanand, seorang intelektual yang selama bertahun-tahun berusaha membuktikan bahwa berbagai keajaiban yang dilakukan Sei Baba tidak lain hanyalah tipuan sulap murahan. Untuk membuktikan klaimnya itu Basava mendirikan
Federation of Indian Rationalist Associations (FIRA) dan menjadi editor jurnal ilmiah bulanan bernama "The Indian Sceptic".

Sebagai seorang intelektual rasionalis ia menganggap berbagai keajaiban "manusia dewa" Sei Baba adalah tipuan yang membuat bodoh masyarakat India dan tidak bisa melepaskan kemiskinan mereka. Alih-alih demikian, Basava menginginkan India, bangsa yang kaya dengan SDM unggul itu sebagaia bangsa yang cerdas.

Sejak tahun 1976 ia telah terlibat dalam "perang" yang hebat dengan Sei Baba, orang yang pengikutnya jutaan orang, termasuk orang asing dan kalangan atas India. Oleh para pengikutnya Sei Baba dianggap sebagai "Sang Messiah", "Avatar" dan "Manusia Suci", pendek kata: penjelmaan dewa di muka bumi.

Namun alih-alih mengentaskan masyarakat India dari kebodohan dan kemiskinan, sang "Avatar" justru memperkaya diri sendiri. Ia tinggal di kompleks perumahan super mewah di tengah masyarakat miskin India. Sebagaimana telah disebutkan, ia juga sangat "lebai" dalam menunjukkan kekayaannya, termasuk mengenakan sandal emas bertahtakan berlian. Semuanya didapat dari sumbangan para pengikutnya yang sebagian besar adalah warga miskin India yang na'if.

Sei Baba yang tidak menikah dan tidak mempunyai anak, juga dikenal sebagai pengidap kelainan seks dan pelaku kejahatan seksual. Tidak hanya itu, ia diduga kuat terlibat dalam kasus pembunuhan yang terjadi di kompleks kediamannya.

Pada tahun 1976 seorang mantan pengikut Sei Baba dari Amerika, Tel Brooke, menulis buku yang membongkar kejahatan-kejahatan Sei Baba terutama kejahatan seksualnya, berjudul "Avatar of the Night: The Hidden Side of Sai Baba." Namun buku tersebut menghilang dari peredaran selain adanya berbagai kampanye menyerang kredibilitas buku tersebut oleh para pendukung Sei Baba. Dan tentu saja pendukung utama Sei Baba adalah yahudi.

Adalah Michael Goldstein, seorang yahudi yang menjadi pimpinan Sai Baba International Organisation. Dengan gigih ia membela Sei Baba dengan mengatakan, "hati dan kesadaran saya mengatakan bahwa tuduhan-tuduhan itu adalah mustahil," katanya perihal isi buku Tel Brooke.

Pengaruh Sei Baba yang kuat di India menjadikannya orang yang "kebal hukum", meski berbagai kasus kriminal melibatkannya. Media massa global, yang pada dasarnya juga telah menjadi alat kekuasaan yahudi internasional, tentu saja juga "membela" Sei Baba. Saya pernah membaca beberapa artikel Sei Baba di media massa Indonesia di masa lalu, semuanya "mendukung" Sei Baba, minimal tidak mengupas sisi gelap kehidupannya. Namun di masa kini, dimana internet dan media massa independen tumbuh subur, sisi gelap Sei Baba mulai banyak terkuak dan menjadi perhatian masyarakat.

Mantan pengikut Sai Baba, Alaya Rahm dan Mark Roche, misalnya, pada tahun 2004 lalu telah membuat film dokumenter tentang Sei Baba berjudul "Secret Swami" yang telah diputar di BBC, mengekspos eksploitasi seks yang dilakukan Sei Baba terhadap para pengikutnya. Film tersebut sangat kredibel karena kedua pembuatnya adalah pengikut Sai Baba yang juga mengalami eksploitasi seksual dari gurunya.

Sebagian nara sumber dalam film tersebut adalah para pengikut Sei Baba dari negara-negara barat yang relatif lebih terbuka. Namun para korban masyarakat India lebih memilih diam membisu, terutama takut dengan akibat yang bakal mereka alami. Mereka memiliki alasan kuat untuk itu. Pengikut Sei Baba termasuk para mantan presiden, perdana menteri, hakim dan jendral.

Mantan perdana menteri India, Atal Vajpayee, bahkan pernah membuat pernyataan resmi yang menyerang para pengkritik Sei Baba.

Namun hal itu tidak menggoyahkan Premanand yang selama bertahun-tahun berupaya "menghancurkan" kredibilitas Sei Baba melalui karya-karyanya, termasuk beberapa tuntutan hukum terhadap Sei Baba. Sei Baba tentu saja tidak berdiam diri. Melalui pengikut-pengikut fanatiknya beberapa aksi kekerasan hingga percobaan pembunuhan pun dilakukan terhadap Premanand.

Pada tahun 1986 Premanand melakukan aksi demo menentang Sei Baba yang diikuti oleh sekitar 500 sukarelawan yang berujung pada penangkapan polisi terhadapnya. Pada tahun yang sama ia menuntut Sei Baba ke pengadilan dengan tuduhan pelanggaran UU pengendalian emas, namun kasusnya ditolak pengadilan.

Pada tahun 1993 terjadi aksi kekerasan di kompleks pemukiman Sei BAba yang menelan jiwa. Empat orang pengikut Sei Baba menyerang sang guru di ruang pribadinya dengan pisau. Aksi mereka digagalkan para pengukut Sai Baba lainnya melalui aksi kekerasan yang brutal. Dua penyerang meninggal dunia dan 2 lainnya luka-luka berat. Sei Baba sendiri selamat.

Motif penyerangan tersebut masih simpang siur karena tidak ada pengadilan yang fair yang digelar atas peristiwa tersebut. Beberapa sumber menyebut para penyerang berusaha memperingatkan sang guru tentang korupsi di kalangan pengikut tertinggi Sei Baba. Beberapa lainnya menyebut motif balas dendam sebagai dasar penyerangan terhadap Sei Baba.

Premanand berpendapat lain tentang peristiwa tersebut. "Pemerintah menghentikan penyidikan atas kasus ini karena akan membongkar banyak kejahatan lain terutama kajahatan ekonomi dan kejahatan seksual." Ia mempertanyakan mengapa Sei Baba, saksi utama dalam peristiwa itu, tidak pernah diperiksa polisi.

Selama tiga tahun setelah peristiwa tersebut Premanand mengajukan tuntutan hukum atas peristiwa itu hingga ke mahkamah agung, namun upayanya kandas.

Kini Sai Baba, manusia dewa itu, telah meninggal. Namun perjuangan Premanand belum usai sebelum "pengaruh Sei Baba benar-benar hilang". Ia masih terus melakukan berbagai kajian, mengumpulkan dan mengolah informasi dan data terkait ajaran Sei Baba.

"Ini akan menjadi perjuangan terbesar saya," katanya.

DbClix


http://cahyono-adi.blogspot.com/2011/05/sai-baba-manusia-suci-atau-manusia.html

Tolak Stres dengan Mengulang-ulang Lafal “Allah”

Pengulangan lafal “Allah” dapat memberikan ketenangan jiwa serta keteraturan dalam sistem pernafasan manusia.

Menurut laporan Kantor Berita Forum Pendekatan Mazhab, sebuah penelitian yang dilaksanakan di Universitas Amsterdam, Belanda menyatakan, mengulang-ulang lafal/kata “Allah” dapat menghilangkan stress dan pelbagai kecemasan serta memberikan ketenangan jiwa dan keteraturan dalam sistem pernafasan manusia.

Penelitian ini berlangsung selama tiga tahun dimana para pesertanya adalah pasien Muslim dan non-Muslim yang sebelumnya tidak mengenal bahasa Alquran. Hasilnya adalah mengucapkan lafal “Allah” menyebabkan teraturnya detak jantung dimana hal ini telah berkali-kali ditekankan dalam Alquran.

Ini adalah hal yang menakjubkan dimana sistem internal manusia sesuai dengan fitrah Ilahi dan alam ciptaan-Nya. Maka, mengingat dan menyebut nama “Allah” dapat memberikan keteraturan dan keharmonisan pada manusia.[FIPMI]

DbClix


http://www.taghrib.ir/indonesia/index.php?option=com_content&view=article&id=52:tolak-stress-dengan-mengulang-ulang-lafal-allah&catid=39:akhbar-e-jahan&Itemid=95