Gambar: Wakil pimpinan Al Qaida Ayman Al Zawahiri dengan latar belakang kain bermotif lambang negara Israel
oleh Cahyono Adi
Kabar tentang tewasnya Osama bin Laden hari Minggu (1/5) lalu sebenarnya tidak begitu mengejutkan saya. Saya telah lama meyakini bahwa Osama telah dibunuh oleh inteligen Amerika tidak lama setelah Tragedi WTC 2001, dan jenasahnya hanya "diamankan". Kabar tentang kematiannya baru akan ditentukan kemudian demi kepentingan politik tertentu, dan itu terjadi hari Minggu kemarin.
Analisis saya sederhana saja. Osama, seorang yang telah diakui luas sebagai agen CIA, telah "memainkan peran" yang mungkin tidak diinginkannya sebagai dalang Tragedi WTC dan segera menjadi "barang bekas" yang harus dibuang agar tidak menimbulkan bau busuk, alias membocorkan skenario keterlibatannya dengan CIA. Beberapa hari setelah Tragedi WTC Osama melakukan wawancara dengan televisi Al Jazeera yang membantah sebagai pelaku serangan teror atas WTC meski juga tidak menentang aksi tersebut. Selanjutnya statemen-statemen yang keluar dari Osama tidak pernah dalam bentuk siaran langsung, melainkan rekaman-rekaman yang ternyata dibuat dan dikeluarkan oleh SITE, sebuah LSM binaan Mossad dengan pimpinannya seorang yahudi wanita lesbian sebagaimana tokoh LSM International Crisis Center, Sidney Jones, yaitu Rita Kantz. Pada saat itulah sebenarnya Osama telah dibunuh.
Pernyataan-pernyataan resmi Al Qaida selanjutnya dikeluarkan oleh wakil Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri dan jubir Al Qaida Adam Yahiya Gadahn atau dikenal sebagai "Azzam the American". Sebagaimana Osama, baik Zawahiri maupun Azzam adalah agen CIA-Mossad. Dalam rekaman pidato Zawahiri yang ditayangkan Al Jazeera (foto di atas) terlihat ia duduk di dalam ruangan dengan latar belakang kain bermotif gambar bintang Daud, lambang negara Israel. Sementara Azzam belakangan diketahui sebagai seorang yahudi putra seorang gembong zionis Anti Defamation League Amerika.
Pada saat pengumuman kematian Osama kemarin sebenarnya Amerika telah mengeluarkan gambar Osama yang tewas. Namun setelah mendapat kritikan masyarakat bahwa gambar tersebut adalah palsu, pemerintah Amerika langsung menarik gambar tersebut dan menolak sebagai gambar resmi yang dikeluarkan mereka. Lalu keadaan semakin mencurigakan setelah Amerika menyatakan telah menguburkan mayat Osama di dalam laut kurang dari sehari setelah dibunuh, menyelisihi tradisi Islam dan apa yang telah mereka lakukan terhadap mayat dua putra Saddam Hussein yang dikuburkan beberapa hari setelah dibunuh. Pemerintah Amerika tentu juga tidak akan berani mengeluarkan gambar mayat Osama yang sesungguhnya karena dengan cepat akan bisa dianalisis publik sebagai gambar yang dibuat beberapa tahun lalu.
Semua itu hanya semakin mengkonfirmasi bahwa Osama bin Laden telah tewas beberapa tahun yang lalu dan kabar kematiannya kemarin hanya untuk menghidupkan kembali "euforia" perang terorisme yang semakin rendah kredibilitasnya di mata masyarakat seraya menaikkan kembali popularitas Presiden Barack Obama yang semakin merosot.
Berikut ini adalah berita tentang kematian Osama bin Laden tahun 2001 yang diberitakan oleh Pakistan Observer dan Fox News:
BEN LADEN ALREADY DEATH
Fox News – December 26, 2001
Usama bin Laden has died a peaceful death due to an untreated lung complication, the Pakistan Observer reported, citing a Taliban leader who allegedly attended the funeral of the Al Qaeda leader.
“The Coalition troops are engaged in a mad search operation but they would never be able to fulfill their cherished goal of getting Usama alive or dead,” the source said.
Bin Laden, according to the source, was suffering from a serious lung complication and succumbed to the disease in mid-December, in the vicinity of the Tora Bora mountains. The source claimed that bin Laden was laid to rest honorably in his last abode and his grave was made as per his Wahabi belief.
About 30 close associates of bin Laden in Al Qaeda, including his most trusted and personal bodyguards, his family members and some “Taliban friends,” attended the funeral rites. A volley of bullets was also fired to pay final tribute to the “great leader.”
The Taliban source who claims to have seen bin Laden’s face before burial said “he looked pale … but calm, relaxed and confident.”
Asked whether bin Laden had any feelings of remorse before death, the source vehemently said “no.” Instead, he said, bin Laden was proud that he succeeded in his mission of igniting awareness amongst Muslims about hegemonistic designs and conspiracies of “pagans” against Islam. Bin Laden, he said, held the view that the sacrifice of a few hundred people in Afghanistan was nothing, as those who laid their lives in creating an atmosphere of resistance will be adequately rewarded by Almighty Allah.
When asked where bin Laden was buried, the source said, “I am sure that like other places in Tora Bora, that particular place too must have vanished.
http://cahyono-adi.blogspot.com/2011/05/benarkah-osama-baru-saja-tewas.html
oleh Cahyono Adi
Kabar tentang tewasnya Osama bin Laden hari Minggu (1/5) lalu sebenarnya tidak begitu mengejutkan saya. Saya telah lama meyakini bahwa Osama telah dibunuh oleh inteligen Amerika tidak lama setelah Tragedi WTC 2001, dan jenasahnya hanya "diamankan". Kabar tentang kematiannya baru akan ditentukan kemudian demi kepentingan politik tertentu, dan itu terjadi hari Minggu kemarin.
Analisis saya sederhana saja. Osama, seorang yang telah diakui luas sebagai agen CIA, telah "memainkan peran" yang mungkin tidak diinginkannya sebagai dalang Tragedi WTC dan segera menjadi "barang bekas" yang harus dibuang agar tidak menimbulkan bau busuk, alias membocorkan skenario keterlibatannya dengan CIA. Beberapa hari setelah Tragedi WTC Osama melakukan wawancara dengan televisi Al Jazeera yang membantah sebagai pelaku serangan teror atas WTC meski juga tidak menentang aksi tersebut. Selanjutnya statemen-statemen yang keluar dari Osama tidak pernah dalam bentuk siaran langsung, melainkan rekaman-rekaman yang ternyata dibuat dan dikeluarkan oleh SITE, sebuah LSM binaan Mossad dengan pimpinannya seorang yahudi wanita lesbian sebagaimana tokoh LSM International Crisis Center, Sidney Jones, yaitu Rita Kantz. Pada saat itulah sebenarnya Osama telah dibunuh.
Pernyataan-pernyataan resmi Al Qaida selanjutnya dikeluarkan oleh wakil Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri dan jubir Al Qaida Adam Yahiya Gadahn atau dikenal sebagai "Azzam the American". Sebagaimana Osama, baik Zawahiri maupun Azzam adalah agen CIA-Mossad. Dalam rekaman pidato Zawahiri yang ditayangkan Al Jazeera (foto di atas) terlihat ia duduk di dalam ruangan dengan latar belakang kain bermotif gambar bintang Daud, lambang negara Israel. Sementara Azzam belakangan diketahui sebagai seorang yahudi putra seorang gembong zionis Anti Defamation League Amerika.
Pada saat pengumuman kematian Osama kemarin sebenarnya Amerika telah mengeluarkan gambar Osama yang tewas. Namun setelah mendapat kritikan masyarakat bahwa gambar tersebut adalah palsu, pemerintah Amerika langsung menarik gambar tersebut dan menolak sebagai gambar resmi yang dikeluarkan mereka. Lalu keadaan semakin mencurigakan setelah Amerika menyatakan telah menguburkan mayat Osama di dalam laut kurang dari sehari setelah dibunuh, menyelisihi tradisi Islam dan apa yang telah mereka lakukan terhadap mayat dua putra Saddam Hussein yang dikuburkan beberapa hari setelah dibunuh. Pemerintah Amerika tentu juga tidak akan berani mengeluarkan gambar mayat Osama yang sesungguhnya karena dengan cepat akan bisa dianalisis publik sebagai gambar yang dibuat beberapa tahun lalu.
Semua itu hanya semakin mengkonfirmasi bahwa Osama bin Laden telah tewas beberapa tahun yang lalu dan kabar kematiannya kemarin hanya untuk menghidupkan kembali "euforia" perang terorisme yang semakin rendah kredibilitasnya di mata masyarakat seraya menaikkan kembali popularitas Presiden Barack Obama yang semakin merosot.
Berikut ini adalah berita tentang kematian Osama bin Laden tahun 2001 yang diberitakan oleh Pakistan Observer dan Fox News:
BEN LADEN ALREADY DEATH
Fox News – December 26, 2001
Usama bin Laden has died a peaceful death due to an untreated lung complication, the Pakistan Observer reported, citing a Taliban leader who allegedly attended the funeral of the Al Qaeda leader.
“The Coalition troops are engaged in a mad search operation but they would never be able to fulfill their cherished goal of getting Usama alive or dead,” the source said.
Bin Laden, according to the source, was suffering from a serious lung complication and succumbed to the disease in mid-December, in the vicinity of the Tora Bora mountains. The source claimed that bin Laden was laid to rest honorably in his last abode and his grave was made as per his Wahabi belief.
About 30 close associates of bin Laden in Al Qaeda, including his most trusted and personal bodyguards, his family members and some “Taliban friends,” attended the funeral rites. A volley of bullets was also fired to pay final tribute to the “great leader.”
The Taliban source who claims to have seen bin Laden’s face before burial said “he looked pale … but calm, relaxed and confident.”
Asked whether bin Laden had any feelings of remorse before death, the source vehemently said “no.” Instead, he said, bin Laden was proud that he succeeded in his mission of igniting awareness amongst Muslims about hegemonistic designs and conspiracies of “pagans” against Islam. Bin Laden, he said, held the view that the sacrifice of a few hundred people in Afghanistan was nothing, as those who laid their lives in creating an atmosphere of resistance will be adequately rewarded by Almighty Allah.
When asked where bin Laden was buried, the source said, “I am sure that like other places in Tora Bora, that particular place too must have vanished.
http://cahyono-adi.blogspot.com/2011/05/benarkah-osama-baru-saja-tewas.html
0 comments:
Posting Komentar