Nubuat kedatangan Nabi Muhammad saw ke dunia ini sudah diramalkan oleh para rasul sebelumnya, mulai dari zaman Adam as hingga Yesus as. Nubuat yang sering kita dengar adalah dari kitab perjanjian lama, yang dikatakan dengan Taurat dan dan perjanjian baru, yang dikatakan Injil. Bagaimana dengan nubuat nabi-nabi lain sebelum Muhammad saw?
Dalam kitab-kitab agama Hindu terdapat ramalan-ramalan yang meramalkan kedatangan Muhammad saw. Setengahnya dalam kitab-kitab Purana, setengahnya dalam kitab-kitab Upanishad, dan setengahnya dalam kitab-kitab Veda.
Dalam Purana ada satu ramalan yang jelas, yang disebut dalam Bhavishya-Purana. Yang artinya:
“Kemudian seorang dengan julukan orang yang tidak berilmu (Ummi. Pen), Muhammad namanya, dan seorang penduduk tanah Arab datang dengan sahabat-sahabatnya….. Hai penduduk tanah Arab dan tuan dari seluruh dunia, kepadamulah persembahan saya! Hai engkau yang telah menemukan jalan yang banyak dan berniat akan memusnahkan setan-setan sekalian di dunia, kepadamulah persembahan saya! Hai orang yang suci di antara orang-orang yang tidak berpengetahuan. Hai orang-orang yang tidak berdosa, ruh kebenaran dan tuan yang semata-mata, kepadamulah persembahan saya! Terimalah akan daku di bawah kakimu” (Bhavishya-Purana, Purwa 3, Khand 3, Adiya 3, Shalob 3, 7, 8)
Yang lebih penting dari kitab Purana adalah kitab-kitab Uphanishad. Salah satunya adalah Allo Uphanishad. Menurut rangkaian kata-katanya dan menurut waktu penghimpunannya, sebagian Allo Uphanishad ini adalah dari kita Athavaveda. Allo uphanishad ini telah dicetak terpisah dari kitab-kitab Veda. Satu di Bombay bersama dengan salinannya dalam bahasa Gujareti oleh Shastri Pandit, dan lainnya di Calcutta oleh Upendra Narth Mukh Apadthaya. Didalam ditemukan ramalan yang artinya:
“Allah itu yang mempunyai sifat-sifat yang tinggi, lengkap, sempurna, Maha mengetahui. Muhammad itu utusan Allah, yang maha bijaksana. Cahaya atas cahaya. Allah itu Tidak Rusak, Esa, Sempurna selamatnya dan Berdiri sendiri”.
“Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh-sungguh! Orang yang terpuji (Muhammad. Pen) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang-orang muhajir itu di dalam perlindungan kita dari enam puluh ribu dan sembilan puluh musuh-musuh yang kenaikannya adalah dua puluh unta dan unta betina, yang ketinggian kedudukannya sampai menyentuh langit, dan menurunkan langit. Beliau memberikan kepada mamah Risbi beratus-ratus emas, sepuluh bulatan, tiga ratus ekor kuda Arab dan sepuluh ribu sapi”. (Atharva Veda kanda 20 Saukata 127, Mantra 1-3)
Selain itu, ada seorang profesor ahli bahasa di Universitas Alahabad India yang sekaligus sebagai Brahman, seorang Pendeta Besar yang menyimpulkan dari penelitiannya terhadap kitab Veda, yang hasilnya juga dibenarkan oleh delapan Brahman lainnya menyatakan bahwa kedatangan Muhammad sebagai nabi terakhir itu sudah tercantum dalam kitab Veda, dan oleh karenanya mereka menganjurkan agar orang-orang Hindu sekarang hendaknya ramai-ramai pindah agama ke Islam.
Profesor itu bernama Vaid Parkash, dia mengatakan dalam Veda disebut bahwa Nabi akhir zaman itu nanti bapaknya bernama “Syanuyihkat” Syanu = Tuhan, Yahkat = anak laki atau hamba, jadi Syanuyihkat bahasa Arabnya adalah Abdullah. Sedang ibunya bernama “Sumaneb” yang berarti aman = amana = Aminah. Hasil penelitian yang kemudian diterbitkan dalam buku yang berjudul “Kalki Autar” itu Prof. Vaid menyatakan bahwa nabi akhir zaman itu nanti bakal lahir di jazirah Arab, dia diutus ke dunia melalui sebuah gua (Hira) dengan satu proses pengajaran, dia memiliki kendaraan “kuda” yang larinya amat cepat (Buraq) yang dapat mengitari tujuh langit dalam Isra Mikrajnya.
Source: Tabloid Tekad no. 34 thn. I tanggal 21 Juni 1999; Majalah Pedoman Masjarakat, Medan No. 35 tahun II yang dipimpin oleh HAMKA; Kelengkapan tarich Nabi Muhammad saw, oleh H. Munawar Chalil.
0 comments:
Posting Komentar