Rabu, 12 Mei 2010
Pukul Pantat Anak Bisa Picu Perilaku Agresif
Anda biasa memukul pantat anak jika nakal? Pertimbangkan untuk tidak mengulangi cara itu lagi, terutama memukul pantat anak yang masih berusia tiga tahun. Hukuman fisik seperti ini memicu perilaku anak jadi lebih agresif ketika ia menginjak usia lima tahun.
Hal ini tidak terlepas dari tingkat agresi anak sebelum dipukul. Dengan kata lain, hukuman yang membuat anak menangis, akan menjadi bumerang baginya. “Anak-anak perlu panduan dan disiplin. Tapi orangtua harus fokus pada bentuk pendisiplinan yang positif, bukan nonfiktif,” kata peneliti Catherine Taylor dari Universitas Kesehatan Masyarakat dan Obat-obatan Tropik di New Orleans, Amerika Serikat.
Kian berat hukuman fisik yang diberikan justru tak akan mampu membuat anak berperilaku disiplin. Justru hukuman itu akan berimplikasi besar. “Kita tahu anak belajar dari orangtua. Jika anak dipukul untuk alasan apa pun, berarti Anda mengajarkan mereka untuk memukul atau berlaku serupa. Secara tak langsung, Anda mendukung perilaku agresif anak,” terang Taylor.
Hal senada diutarakan Dr Kathryn J Kotrla dari Perguruan Texas A&M Pusat Ilmu Kesehatan Round Rock. Menurutnya, pendisiplinan yang positif dapat menghambat anak berperilaku keras di masyarakat. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tak menyadari hal ini.
Kotrla melakukan penelitian kepada 2.500 ibu. Mereka ditanya cara mengasuh anak. Satu pertanyaannya: seberapa sering mereka memukul pantat anak selama sebulan? Ternyata hampir 90 persen mengatakan cukup sering memukul pantat anak mereka.
Semakin sering dipukuli, mereka akan semakin stres. Hal ini dapat mengganggu perkembangan otak, emosi, dan prilaku anak. Sekitar 50 persen lebih besar menjadi agresif saat menginjak usia lima tahun.
http://imanfauzansyarief.wordpress.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar