KOMPAS.com - Idealnya, air yang kita minum haruslah jernih, tak berasa, tak berbau, serta mengandung mineral. Air yang layak konsumsi juga harus bebas dari zat-zat berbahaya, seperti logam berat, nitrat, bakteri, atau agen virus penyebab infeksi.
Air yang berasal dari perut bumi pada umumnya layak untuk dipakai. Namun naiknya permukaan air laut serta polusi menyebabkan air tanah pun tak lagi masuk dalam kategori layak konsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air, kini air yang kita konsumsi sehari-hari dibuat dari air sungai atau danau yang diolah sedemikian rupa sehingga bebas dari bahan berbahaya sebelum akhirnya dialirkan ke rumah penduduk.
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), ada beberapa jenis polutan yang mungkin terbawa dalam air, yakni:
- Mikroorganiseme, seperti bakteri, parasit, dan virus. Kebanyakan bakteri dan parasit bisa mati oleh klorin yang terdapat dalam proses pengolahan air bersih. Sayangnya virus lebih kebal dan sulit disingkirkan.
- Mineral racun, seperti alumunium, arsenik, asbestos, florine, nitrat, atau merkuri, bisa terdapat dalam air ledeng. Biasanya jumlahnya relatif kecil, meski begitu polusi yang berasal dari industri dan pertambangan bisa membuat jumlah mineral racun ini meningkat.
- Senyawa organik, seperti sisa-sisa hewan, pestisida, minyak, cat, atau bahan pewarna.
- Bahan radioaktif, seperti uranium atau gas radiokatif dalam jumlah kecil sangat mungkin ditemukan dalam air bersih.
- Sisa-sisa bahan kimia yang dipakai untuk mengolah air sungai menjadi air bersih.
- Kontaminasi mikroba yang berasal dari pipa distribusi air dan tanpa sengaja terbawa air.
Air yang terkontaminasi bahan-bahan berbahaya bisa menjadi media penularan penyakit, seperti kolera, tifus, atau hepatitis A. Oleh sebab itu pastikan air yang dikonsumsi bersih dan sudah dimasak hingga matang.
Thanks to http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/05/15560412/Apa.Isi.Air.Minum.Anda
0 comments:
Posting Komentar